1) Frekuensi
Mulai dari mana adalah pertanyaan kita.
Jawab saja enteng: frekuensi. Apa tema yang paling banyak Anda baca,
itulah yang Anda tulis. Saya sendiri awal
nge-blog langsung menulis tutorial juga nyatanya tidak susah. Ini
akan memudahkan kita memulai.
2) Tanpa kerangka karangan
Buang semua. Lupakan teori. Tulis saja
tanpa pikir-pikir.
3) Catat ide
Bawa satu lembar kertas dan pulpen ke
mana saja. Pas ada ide, langsung catat. Bahkan pas baru bangun tidur
(habis mimpi ide), langsung juga catat. Salah satu kesulitan pemula
adalah mengingat ide bagus yang berlalu. Ya itu salahnya, nggak
dicatat. Maka cobalah mencatatnya. Nanti akan berguna sekali.
4) Kerangka karangan
Kalau sudah terbiasa, ada saatnya Anda
mesti menulis kerangka karangan. Ini adalah kumpulan ide yang
setiapnya akan berkembang jadi 1 paragraf. Jumlah ide nantinya
menjadi jumlah paragraf. Inilah kunci ketersambungan antarparagraf
Anda.
5) Banyak membaca
Percaya atau tidak, gaya bahasa saya
banyak terpengaruh dari buku pertama yang saya baca. Sebuah buku
membuat game 3D. Sampai sekarang pengaruh itu ada. Kalau Anda
juga pernah membacanya, pasti mengenali. Penekanan saya di sini
adalah fleksibilitas penulisnya, bukan tata bahasa. Buat saya tata
bahasa itu penting, tapi untuk orang yang ingin mengawali
kepenulisan, jangan. Menulis dulu, tata bahasa belakangan. Harus
berani salah ketik!
Apa kriteria tulisan yang baik? Wah,
saya tak berkompeten membahasnya. Tapi menurut saya, yang seperti di
http://muslim.or.id itu baik
sekali baik ditinjau dari tata bahasa maupun penyampaian.
Banyak-banyaklah membaca tulisan yang mampu mengungkapkan dirinya
sendiri. Tandanya adalah ketika Anda baca, Anda langsung paham.
Ketika Anda baca yang lain dalam tema yang sama, Anda tidak paham.
Yang pertama itu berarti tulisan yang baik. Apa intinya? Tiru saja
tulisan itu.
Maksud meniru di sini tentulah bukan
plagiat. Masa' Anda mau bikin tulisan desain tapi yang diplagiat
tentang aroma terapi? Yang ditiru adalah kebaikan tulisan itu. Maka
itu kepekaan mana baik mana tidak, menjadi penting. Kembangkanlah.
Pokoknya, ini ancaman dari saya lho,
kalau Anda mau menulis, tapi Anda tidak suka membaca, lupakan saja.
Anda harus suka membaca buku sebelum menulis. Kalau sampai sekarang
belum, lakukan. Ambil buku dan baca. Buku pemrograman Java juga tak
apa. Meski cuma 1 halaman. Lalu cobalah menulis.
6) Carilah referensi
Pada semua tulisan, silakan mencari
referensi sebelum menulis. Maksud referensi adalah buku atau tulisan
lain yang menjadi bukti omongan Anda. Misalnya Anda bicara
mengenai web, apa referensi Anda? Mana bukti Anda kalau web itu
artinya demikian yang Anda jelaskan? Nah, supaya Anda punya bukti
(yah memang ini bukan pengadilan, sih) silakan Anda cari referensi
dulu. Nanti bisa Anda jadikan footnote[1]
seperti ini biar keren. Bisa juga dengan catatan langsung seperti ini
(Buku Anu Bab III halaman 234). Bila tiada waktu, tulis dulu.
Referensi juga bisa dicari nanti. Pasti keren. Siapa di antara Anda
yang enggan tulisannya jadi keren?
7) Satukan inti
Biasanya kita menulis dengan satu inti
pada banyak paragraf. Yang baik, satu inti dalam satu paragraf.
Misalnya menulis dengan judul Memperkenalkan Download Manager
dengan ide paragraf apa itu download. Ya dalam satu paragraf itu,
selesaikan membahas download. Usahakan tidak meluber ke
paragraf lain pembahasannya. Baru di paragraf lain Anda membahas yang
lain sesuai judul. Yah semisal apa saja jenis download
manager, penjabaran satu per satu, dan sebagainya. Akan mudah
kalau Anda sudah lakukan lalu terbiasa.
8) Tanya
Bagaimana Anda bisa menulis tanpa
membaca? Bagaimana saya menjelaskan tanpa contoh? Bagaimana kita mau
tulisan kita dibaca tanpa menjadikannya layak dibaca? Seperti itulah
penekanan dalam penulisan. Tarik perhatian pembaca Anda dengan
pertanyaan. Bikin pertanyaan yang menggelegar. Jadikan pembaca
tersentak. Dia akan meneruskan baca hingga akhir. Tapi tentu
sebaiknya jangan mengisi 1 paragraf dengan banyak tanya. Bisa Anda
variasikan di seluruh tulisan. Ini akan menambah pikiran kita akan
apa yang harus kita tulis.
9) Santai
Kadang terlupakan. Kadang kita tak tahu
menulis itu semestinya nyantai. Saya sering menulis sambil tiduran.
Tulisan ini saya selesaikan sambil tiduran. Rileks saja. Yang paling
rileks mestinya pikiran kita, badan biar kaku. Kalau sudah rileks,
menulis jadi lebih mudah. Dan alhamdulillah ada saja tulisan
yang terselesaikan dengan nyantai ini.
10) Teman yang jujur
Punya teman yang jujur itu bagus
sekali. Saya merekomendasikannya. Milikilah teman yang jujur. Katakan
saya menulis. Dia akan membaca dan menunjukkan mana yang tidak enak
pada tulisan Anda. Jangan sungkan memperlihatkan tulisan. Dia akan
jadi editor terbaik Anda. Dan kalau Anda memilikinya, walau satu,
jangan Anda lepaskan.
11) Sisihkan waktu
Terakhir, akan banyak waktu yang
terpakai untuk menulis. Karena kita akan melupakannya, siap-siap. Kok
bisa? Karena menulis itu sangat menyenangkan. Saya kasih PR, deh.
Silakan menulis 2 tulisan bebas hari ini juga. Harus dengan 2 judul
yang berbeda. Nanti kalau selesai, Anda baca sendiri. Bagaimana kesan
Anda? Perlihatkan kepada teman Anda yang jujur. Bagaimana kesan dia?
Rasakan kesenangannya.
Tentu tulisan ini tidak lepas dari
kesalahan. Ketersambungan antarparagraf itu baik sekali sedangkan
saya belum baik menguasainya. Ringkas dan padat, itu emas. Namun saya
belum baik menanganinya. Ini hanyalah ringkasan pengalaman saya. Anda
boleh menerima atau membuangnya. Ini sedikit dari yang paling
sedikit. Semoga tulisan ini menambah kepuasan pembaca untuk semangat
menulis.
Diselesaikan pada 23
September 2012
Ade Malsasa Akbar
______________
1 Ini
footnote.
Wah ini to kuncinya menulis..
ReplyDeleteSy kadang bingung harus menulis dr mana dan apa.
Ini info yg bagus kawan..trimakasih.
Anda keliru, Mas. Bukan yang saya tuliskan itu yang kunci, melainkan apa yang ada pada diri Anda itulah kuncinya. Tulisan saya ini tidak sepenuhnya benar :)
DeleteTerima kasih telah berkunnjung.
mas malsasa, sungguh bahasanya keren sekali. terus terang saya sangat suka dengan gaya bahasa mas malsasa di tiap tulisan mas:D
ReplyDeleteAlhamdulillah, tentunya mas perlu membaca tulisan Ivan Lanin dan teman-teman dari bahtera.org atau romeltea.com. Pasti nanti baru terasa tulisan saya belum seberat bulu :)
DeleteSaya suka berkunjung ke blog mas ade hanya untuk membaca sesuatu yang baru, kepengen punya blog juga dan membuat tulisan seperti mas. dengan gaya bahasa yang simple dan mudah dimengerti dan tentunya insya ALLAH tidak keluar dari norma islami, terus berbagi ilmu mas ade, jazakallah katsiran...
ReplyDelete