Wednesday, September 12, 2012

Memanfaatkan Software Aplikasi Gratisan

Bismillahirrahmanirrahim. Sekarang saya lagi ingin menulis esai santai. Esai ini berbagi mengenai pengalaman saya menggunakan aplikasi gratisan. Saya ingin tak hanya berbagi pengalaman, tetapi sungguh-sungguh menunjukkan manfaat besar yang dapat kita ambil darinya. Seperti biasa, saya senang menjelaskan dengan contoh-contoh dan akan saya kerjakan. Kiranya dapat dimengerti bahwa saya mengajak Anda sekalian kepada software yang legal dan berguna bukannya mengingkari kebaikan software berbayar. Unduh versi PDF.

Mindset
Sedikit Bahasa Inggris, untuk mendekatkan pemahaman saja. Saya pribadi berkemauan memakai software yang legal. Harapan saya, legal sehingga ujung-ujungnya halal. Ini dimaklumi setiap muslim[1]. Maka mesti ada yang harus saya miliki yakni mindset. Paradigma atau pola pikir yang jelas-jelas menyelisihi kebanyakan orang.

'Yang gratis pasti jelek' adalah mindset usang yang tidak laku di dunia per-software-an. Mindset seperti itu hanyalah milik orang-orang yang kalah sebelum bertanding. Ini mindset kalau masih melekat, tidak bakal orang mau melirik manfaat aplikasi gratisan. Sebagian menginginkan ilegal terus saja. Tidak demikian, melainkan sungguh kita sebisa mungkin menggunakan aplikasi yang legal. Mindset tersebut kalaupun benar, hanya berlaku di tempat-tempat tertentu. Dunia software dikecualikan. Maka mindset seperti ini mesti dibuang.

Mengapa mindset tersebut perlu dibuang? Karena nyatanya sungguh banyak sekali aplikasi gratisan bahkan OS yang bermanfaat bagi sejumlah juta (juta itu banyak, lho!) manusia. Seandainya mindset itu dipakai, maka kita mengingkari kemaslahatan/keuntungan besar yang bisa diperoleh aplikasi semisal MySQL DBMS, Apache Web Server, Firefox Web Browser, Java, Netbeans IDE, Eclipse IDE, GCC Compiler, PHP, Openoffice, Kingsoft Office, Avira Antivir Free Edition, bahkan sekalian saja Maktabah Syamilah. Saya sengaja memilih nama-nama aplikasi yang sangat populer di semua kalangan. Masih sangat banyak aplikasi gratisan lain yang bermanfaat dalam setiap kategori.

Makanya gunakan mindset sebaliknya: gratis dan bagus, itu yang saya mau. Bagus di sini ya maknanya seputar 1) berguna; 2) terjangkau harga dan ukurannya; 3) aman dari bug dan serangan; 4) populer.

Susah membuang mindset kalau belum mengerti ternyata ada jutaan[2] software berguna di luar sana yang lebih baik dari yang berbayar[3] apalagi yang ilegal. Maka itu saya menulis ini sebagai satu pemicu dari sekian banyak yang sudah diusahakan teman-teman kita di luar sana agar kita sadar sumber daya kita itu banyak dan tak lekas putus asa. Bersyukur...bersyukur...

Banyak Sekali!
Ya, banyak sekali bahkan terlalu banyak aplikasi gratisan yang berkualitas di luar sana. Saking banyaknya sampai sebagian kita tak mengetahui. Ketahui dulu bahwa banyak aplikasi gratisan siap pakai yang disediakan untuk kita. Bikinnya susah, nge-lepas-nya mudah, untuk kita lagi. Semoga esai ini sesuai sebagai tempat memulai.

Java contohnya. Kompiler, VM, SDK, bahkan IDE-nya gratisan. Lihat Netbeans, lihat Eclipse, jEdit, dan lain-lain. Tapi apa yang bisa dimanfaatkan? Oh, alangkah besar. Bahkan sekolah/universitas mengajarkan bahasa pemrograman ini dengan semua gratisan itu. Seluruh dunia, bayangkan! Ini sudah sangat jelas membuktikan adanya gratisan itu malah bisa jadi keuntungan besar buat kita. Lihat banyaknya programer Java yang dapat duit bersama bahasa gratisan ini. Lihatlah dari Java lahir aplikasi bermanfaat besar semisal SalafiDB[4]. Lihatlah hape-hape kita memanfaatkan Java ME atau semisalnya sehingga ada aplikasi bisa diinstal dan dipakai di dalamnya. Maslahatnya, perhatikan maslahatnya. Keuntungannya. Lalu mulailah berpikir sejenak. Iya, ya...kok...

Masalahnya, yang seperti Java ini banyaaaak! Saksikan ada PHP, ada Mono, C, C++, Perl, dan sebagainya. Mereka memiliki kompiler, interpreter, VM (mungkin), SDK, dan IDE-nya masing-masing. Memang ada yang komersial (sekali lagi saya tidak ingkari kemaslahatan software berbayar) tetapi perhatikan yang gratisan. Kok ada? Dan kok banyak yang menggunakannya? Ini menunjukkan besarnya manfaat yang bisa diambil. Berpikirlah sejenak. Makin iya...

Itu tadi bahasa pemrograman. Masalahnya lagi, di dunia komputer, yang kita perhatikan bukan hanya bahasa pemrograman. Masih baaanyaaak laaagi yang lainnya. Dalam masalah bahasa pemrograman yang sangat rumit saja sudah banyak sekali, apalagi kalau ditambah bidang-bidang lainnya. Sungguh kemudahan yang banyak sekali untuk kita. Banyak sekali gratisan yang sangat bagus. Maka itu, kita mesti sadar kalau solusi[5] itu banyak.


Kebiasaan
Saya biasanya menghadapi teman yang memakai aplikasi mahal-mahal. Microsoft Office misalnya. Lisensi mereka apa, wallahu a'lam. Saya biasa menggunakan selain Microsoft Office untuk membuka dokumen dari mereka. Tentu banyak kendala. Tetapi dengan mindset ini sungguh kita akan paham kalau solusi itu banyak. Akhirnya kita jadi terbiasa dengan solusi-solusi cantik dari yang gratisan. Siapa nggak senang?

Apa solusinya? Salah satunya yang telah saya tulis Solusi Untuk Microsoft Office[6]. Bisa dengan online di Google Docs, atau di Microsoft sendiri, atau offline pakai Kingsoft Office[7] kemarin. Solusi itu banyak. Dan semua solusi yang saya tawarkan kemarin, gratisan. Namun untuk saya pribadi, alhamdulillah OpenOffice masih cukup untuk saya. Mereka kalau mau baca dari saya, cukup saya beri PDF-nya. Mereka tidak protes.

Berlaku pula untuk software yang lain. Saya terbiasa mendahulukan mencari aplikasi gratisan. Misalnya untuk men-defrag, saya memilih Auslogic, Piriform, dan Iobit Defraggler. Semuanya gratisan. Ada lagi, tampilan XP lama saya bisa diubah jadi Vista (lebih keren) juga dengan gratisan semisal VistaMizer[8], Winflip[9], berikut Thoosje Sidebar[10]. Sudah gratis, cantik, ringan pula. Coba kalau saya beli Vista, belum tentu.

Apa ada yang lain? Banyak sebetulnya. Misalnya dengan apa Anda membaca PDF? Aplikasi berbayar yang kita harus meng-crack-nya karena tidak mau bayar? Saya pakai 4: Adobe Reader, Foxit Reader, X-Change PDF Viewer, dan Sumatra PDF. Semuanya gratisan. Dari keempatnya saya cenderung X-Change karena kelengkapan fitur dan kemampuan search-nya yang sangat menakjubkan. Buat apa meng-crack?

Kebiasaan mencari solusi sebelum/sesudah datang masalah. Ini yang saya dapatkan. Makanya saya bagikan di sini. Kebiasaan ini mendorong saya untuk terbiasa ke situs Softpedia dan semisalnya untuk mengunduh aplikasi. Saya jadi biasa mem-bookmark beberapa situs download untuk memudahkan. Keuntungannya, saya bisa memperoleh aplikasi dengan cepat. Aplikasi yang saya butuhkan tersedia banyak sekali variannya di sana. Bisa milih di sana. Solusi itu banyak
 
Level Dua!
Kalau sudah punya mindset dan kebiasaan, akan mudah. Nantinya akan mencapai stage ketika kita lebih senang dengan yang legal daripada yang tidak. Stage inilah yang saya harapkan ada dalam diri sendiri dan teman-teman. Stage ini biasanya menuntut kita untuk suka mengunduh aplikasi. Jadi seorang downloader ulung, kira-kiranya.

Mengapa downloader? Karena ada kekhawatiran perubahan lisensi terhadap aplikasi gratisan. Unduh sekarang sebelum bayar. Berlebihankah? Oke, tapi ini ada dalam diri saya. Saya jadi banyak mengunduh aplikasi Windows meski saya tidak memakai Windows. Alhamdulillah.

Apa gunanya? Semisal nanti saya akan memegang Windows sungguhan, saya tak perlu mengunduh lagi. Lagi, kalau ada teman yang membutuhkan, kita bisa langsung memberinya. Ini jadi ladang pahala buat kita! Siapa nggak senang?

Ada lagi? Yaa, menulis. Unduh software untuk di-review. Taruh di blog, semoga bermanfaat untuk semua. Ini yang sedang saya lakukan, dan ini dilakukan (lebih dahulu) oleh teman-teman lainnya. Ada CHIP, PC Media, InfoKomputer, Komputek, dan lain-lain dari kalangan media cetak. Ada blog-blog seperti Ebsoft yang menawarkan review komprehensif. Ujung-ujungnya duit juga. Sekali lagi, perhatikan maslahatnya.

Dari inilah saya mengenal portal http://apt-web.dahsy.at yang beneran dahsyat. Memang ini portal untuk Linux Ubuntu tetapi ini contoh betapa solusi itu diperhatikan sekali (amat sangat diperhatikan) oleh teman-teman kita. Padahal mereka menyediakannya gratis beserta gratisnya semua software yang dapat diunduh. Wow, keren. Bukti bahwa gratisan malah menjadi maslahat yang besar bagi kita.

Apa Saja?
Ini inti esai. Akan saya tunjukkan apa saja software gratisan yang pernah saya coba. Tentu tak semuanya saya mampu tuliskan. Saya tulis yang berkesan saja. Pertama-tama, kita mesti tahu kategori software. Apa itu? Itulah pembagian software berdasar fungsinya. Berikut ini kategorinya dan apa saja gratisan yang pernah saya gunakan.


Kategori Aplikasi
Antivirus Avira, AVG, avast!, PCMAV, SmadAV, Ansav
Tweaker multiguna Killer Machine, Simpla Machine Protect, Autoruns
Modifikator Antarmuka Yod'm, WinFlip, Vistamizer, Thoosje Sidebar, Rocket Dock, Object Dock, Cairo Dock, Avant Window Navigator, Ubuntu Tweak
Download manager Gigaget, IDM, FDM, uTorrent, Star Downloader, Orbit Downloader, DAP, DTA
Browser Firefox, Opera, Chrome, Chromium, Maxthon, Flock, K-Meleon, Konqueror, Rekonq, Midori, Seamonkey, Dillo
IDE Netbeans, Eclipse, Geany, DevC++
OS Ubuntu, Mandriva, eyeOS, ReactOS
Office OpenOffice, LibreOffice, Abiword, KOffice, Lotus Symphony, Google Docs, Microsoft 365
Desktop environment KDE, GNOME, XFCE, LXDE, Unity
Web server Apache
DBMS MySQL
CMS Wordpress, Mediawiki, SMF, myBB
Editor bitmap
GIMP, Paint.NET, Pinta
Editor vektor
Inkscape, Skencil/SK1
Pendidikan sains
KDEEDU{KStars, Marble, KGeography, Kalzium, Kiten}, Stellarium, Celestia, Nasa World Wind, Periodic Table Explorer, Solar Model
Pendidikan Islam
SalafiDB
File manager
Cubic Explorer, Nautilus, ExplorerXP, PCMan
Desain 3D
Sketchup, Blender, Art of Illusion, Powershape-e, DeleD3d, WINGS3D, trueSpace7.6, K3D
Pemutar audio
Winamp, AIMP, JetAudio
Pemutar video[11]
VLC, Totem, KMPlayer, SMPlayer, Realplayer, FLV Player
Burner
DeepBurner, CDBurnerXP, Brasero, K3B
Pembaca PDF
Sumatra PDF, X-Change PDF Viewer, Foxit Reader, Adobe Reader, Evince, Okular
Manajemen aplikasi
Synaptic, KPackage Manager, Ubuntu Software Center, apt
Administrasi jaringan
NetTools, ping
Pengambil screenshot
ScreenshotCaptor, Shutter, gnome-screenshot
Virtualisasi VirtualBox
Rekoveri PC Inspector File Recovery, Undelete Plus, Glary Undelete, Tokiwa Data Recovery, Testdisk, Avira Undelete, Recuva
Manajer partisi GParted
Perawatan komputer PCWizard, CPU-Z, CoreTemp
Penerjemah aplikasi Poedit, Virtaal, Gtranslator
Software farm Launchpad
Text editor Gedit, vi, nano, Notepad++
FTP client Filezilla, FireFTP
Kompresi IZArc, 7zip, Peazip, File Roller, rar, unrar
Penyimpanan online Gspace
Penampil gambar IrfanView, Xnview, Picasa, Eye of GNOME
Penampil CHM CHMSee, XCHM
CMS pendidikan Moodle
Kamus Kamus 2, Stardict
IRC client Icechat, Xchat
Emulator Windows Wine
Katalog CD Cathy, CDCat
E-mail client Thunderbird, Sylpheed
Mesin pencari Google Desktop, Kerry Beagle, Strigi, Unity Desktop Search
Enkripsi Crypt4Free
Modifikasi OS nLite
Shell BASH

Tujuan bagian ini adalah menohok keingintahuan kita akan sesuatu yang 'oh ternyata saya belum tahu kalau ada aplikasi kayak gitu...'. Lebih bagus lagi kalau pas butuh, lalu carilah. Ambil dan gunakan.

Lalu apakah hanya itu? Tidak. Saya yakin sebagian Anda memiliki daftar yang lebih panjang daripada ini. Silakan beri saya masukan. Dan ada satu kategori lagi: aplikasi gratisan yang belum dicoba. Ini juga ada.


Kategori Aplikasi
Assembler LZASM, JWasm, Nasm, Fasm, Yasm, Gas
Antivirus GMER Antirootkit
Administrasi jaringan Nessus, nmap, Cain & Abel, Retina, traceroute, Radmin
IDS Snort
EDA GEDA, LTSpiceIV, PSpice
Simulasi Matematis Scilab, Octave, Freemat, R Project, SciPy, SAGE, Matplotlib
Pendidikan Islam Ayat, Elforkan, Elboukhari, Elkirtasse, Zekr, Maktabah Syamilah, Alfonous
Emulator mikroprosesor Microprocessor Simulator V5, Sim8085, Emu8086,
Emulator mikrokontroler VMLab, Edsim
Emulator DOS Dosbox, FreeDOS
MIS FreeMIS
GIS GRASS, QuantumGIS, uDIG, gvSIG, KOSMO, SAGA GIS, ILWIS, OpenJUMP
Virtualisasi QEMU
Manager driver DriverMax
Pembuat instaler Makemsi
IDE Aptana Studio, Ninja IDE, Anjuta, Mono Develop, Code::Blocks, CodeLite, Code Dragon, Code Warrior, Sally, Nvu, Kompozer, Gambas, Qt Creator, Qt Designer, Ecere, FreePASCAL, KDevelop, Microsoft Visual Studio Express
Text editor Emacs
Perawatan komputer AntiDeepFreeze, Motherboard Monitor, SpeedFan, SiSoft Sandra, GPU-Z
3D Sweet Home 3D
Manager partisi EASEUS Partition Manager
Virtual earth Google Earth
Overclocker Atitool, Rivatuner, Catalyst, Forceware
Kompresi file EXE UPX
Shell KSH, CSH
VOIP X-Lite
Computer vision OpenCV
Stress test SuperPi, Prime95

Bayangkan kalau setiap aplikasi ini dipegang oleh orang yang tepat dengan jumlah orang Indonesia. Bagus sekali, bukan?

Begini mikirnya. Anda tahu MATLAB, aplikasi di atas $1000 itu? Masih ada gratisan semisal Scilab dan Octave. Kalau NI Multisim? Masih ada LTSpiceIV dan PScpice. Meski tidaklah 100% menggantikan, minimal untuk ukuran kita, solusi itu banyak.

Bagaimana?
Ya, bagaimana cara memanfaatkannya? Pertama ya butuh dulu. Aku butuh ini, itu. Lalu mengambil. Diinstal, terus dipakai. Eksplorasi jangan lupa. Ada 2 hal yang biasa saya lakukan:
  • Menggunakan gratisan sebagai ganti yang berbayar.
  • Menggunakan gratisan sebagai aplikasi utama untuk kebutuhan tertentu.
Mau tak mau, kerjaan kita akan berputar pada keduanya. Kalau tidak yang pertama ya kedua. Dan sebaliknya.

Yang pertama itu misalnya:
  • Auslogic Disk Defrag dkk. menggantikan Windows Defrag
  • OpenOffice dkk. -> Microsoft Office
  • GIMP -> Photoshop dkk.
  • Inkscape -> CorelDraw dkk.
  • Gparted -> PartitionMagic
  • Geany -> Microsoft Visual C++
  • Killer Machine dkk. -> Microsoft Task Manager
  • Chromium -> Internet Explorer, dll.
Yang kedua itu misalnya:
  • Ubuntu sebagai OS
  • GIMP sebagai editor bitmap
  • Inkscape sebagai editor vektor
  • LibreOffice sebagai aplikasi mengetik
  • Banshee sebagai pemutar audio
  • Chromium sebagai browser
  • Geany sebagai IDE multibahasa, dll.
Lho, kok, ada yang sama? Berarti kalau ada yang digunakan di 2 hal itu, tandanya aplikasi itu saya nilai berkualitas. Bisa diambil manfaatnya. Di sini bisa jalan, di sana juga. Di mana-mana bisa diambil manfaatnya. Inilah manfaat besar aplikasi gratisan kalau kita mengetahui.

Meski begini, saya pun kadang tidak pakai butuh dulu. Kadang langsung pergi ke Softpedia dan semacamnya lalu mencari. Kadang tak perlu portal, cukup Google. Meski saya tidak butuh, kadang ada saja teman yang butuh. Coba cari yang gratisan. Alhamdulillah sering sekali saya nemu aplikasi gratisan. Yang di pikiran saya:
  • ingin menulis review/ulasannya
  • ingin ini diambil teman yang membutuhkan
  • ingin menggunakannya untuk suatu kebutuhan
  • ingin mencoba-coba.
Dari situ saya mendapatkan banyak sekali aplikasi sekalipun tidak saya unduh. Yang saya tekankan, saksikan betapa luas manfaat yang bisa diambil darinya.

Dokumentasi
Berkasnya TXT, PDF, CHM, HTML, dan lain-lain. Intinya adalah kumpulan informasi yang diberikan kepada pengguna mengenai suatu software. Biasanya dokumentasi berisi cara menginstal, cara menggunakan, dan kontak pengembang. Dokumentasi kerap disebut Help di Windows. Jujur saja, saya sangat memerhatikan ini. Entah karena saya memang sejak kecil suka membaca, atau karena saya menyenangi penulisan yang rapi, yang jelas saya suka sekali membaca dokumentasi suatu aplikasi. Walaupun cuma sekilas. Saya senang dokumentasi yang bagus. Ah, tidak usah bagus. Ada dokumentasinya saja sudah cukup menandakan aplikasi gratisan itu dibuat dengan serius. Apalagi kalau ada gratisan yang dokumentasinya luks. Wah, saya suka sekali itu. Saya akan memaparkan guna dokumentasi di sini.

Sebentar, bicara dokumentasi tak banyak faedahnya kalau kita sendiri tidak suka membaca. Saya berusaha membuat pembaca jadi suka membaca. Biasanya dokumentasi disediakan pada folder aplikasi itu di sistem kita. Biasanya pula kita bisa mengaksesnya dengan tombol F1 atau dari menu Help. Ada juga aplikasi yang tidak menyertakan langsung dokumentasinya melainkan kita mesti mengaksesnya di web. Begini saja. Yang saya pikirkan saat membuka dokumentasi adalah:

  1. Menulis tutorial/review berdasarkan dokumentasi yang ada.
  2. Meng-upload dokumentasi agar bisa diambil orang-orang.
  3. Mengambil faedah pengetahuan dari dalamnya semisal cara memakainya bagaimana atau barangkali ada suatu rumus matematika dsb. di dalamnya yang bisa saya gunakan. Dimaklumi kalau sebagian aplikasi ada yang spesial untuk suatu disiplin ilmu tertentu, misalnya pemrograman atau matematika.
  4. Mengambil skrinsot.
  5. Mencontoh penulisan/tata bahasa yang rapi (kalau ada yang luks, saya senang) sekalipun berbahasa Inggris.
  6. Mengambil faedah kosakata Bahasa Inggris baru.
  7. Belajar membuat dokumentasi sendiri.
Itu saja. Yang jelas, dokumentasi adalah nilai plus-plus untuk suatu aplikasi. Kalau aplikasi berbayar yang mahal-mahal itu memiliki dokumentasi, itu sudah wajar. Namun kalau yang gratisan juga memilikinya, bahkan sangat baik, ini tidak wajar. Mestinya aplikasi gratisan dibikin asal-asalan. Tapi kalau begini, ini menandakan bagusnya aplikasi itu beserta seriusnya pengembang membuatnya. Ini cara saya mengukur kebaikan suatu aplikasi gratisan.

Guna lain dokumentasi adalah menyelesaikan masalah secara mandiri. Sehingga tidak perlu merepotkan orang lain dengan banyak bertanya. Cukup buka dokumentasinya, lihat apa yang tertulis di situ dalam masalah kita, lalu selesaikan. Kalau mentok, baru tanya ke orang. Dan inilah cara belajar saya. Ini juga menghemat uang kita karena tidak perlu sering ke tukang servis.

Contohnya?
  • Lihat OpenOffice, LibreOffice. Buka Help-nya. Apakah Anda bisa menilai itu sangat rapi?
  • Netbeans. Saksikan betapa profesionalnya help dia. Padahal gratisan.
  • Eclipse. Sama. Padahal gratisan.
  • trueSpace7.6. Dulu memang komersial, tapi jadi gratis. Padahal gratis. Tapi dokumentasinya sangat baik.
  • VirtualBox. Memang berbahasa Inggris. Tapi keren banget.
  • NASM. Salah satu assembler paling canggih yang pernah saya peroleh. Saksikan betapa bagus dokumentasinya. Sekaliber skripsi, padahal gratisan.
  • Ubuntu dan Fedora. Mereka OS gratisan. Tapi nyatanya, dokumentasinya profesional sekali. Wow.
Mengapa disebut nilai plus-plus? Karena kita bisa memanfaatkan aplikasinya (satu) berikut dokumentasinya (dua). Yes, dua keuntungan dalam satu paket.

Jangan Salah Paham
IDM memang trial, tetapi setidaknya pada masa trial itu dia gratis. Saya menghargai aplikasi trial. Bahkan lebih saya suka daripada demo. Itu sebabnya IDM saya sertakan di sini. Dan itu juga kenapa Winzip dan Winrar meski trial tidak saya sebut di sini. Apa bedanya antara demo dan trial? Mesti kita mengerti biar lebih mudah memanfaatkan gratisan.

Trial: kemampuan penuh tapi waktu terbatas.
Demo: kemampuan terbatas tapi waktu penuh.

Sehingga demo kekurangan fitur yang semestinya itu kita butuhkan. Sedangkan trial, biasanya fitur tidak dikurangi alias lengkap tetapi kita dibatasi 15 atau 30 hari penggunaan. Trial jelas lebih menguntungkan kita yang bisa memanfaatkannya. Bagaimana caranya?
  • Instal IDM di PC yang sudah di-DeepFreeze atau semacamnya.
  • Instal IDM di Windows yang akan diinstal ulang berkali-kali (LiveCD atau LiveUSB Mini XP misalnya atau di VirtualBox).
  • Instal IDM di PC publik yang berbeda-beda.
Sehingga tak perlu kita meng-crack IDM yang trial. Saya telah melakukan ini berulang kali di warnet-warnet dan tetap nyaman. Tinggal kita saja yang memanfaatkan aplikasi trial semaksimal mungkin.

Dan mengapa Winzip dan Winrar? Memang trial juga tapi fungsi mereka bisa saya ganti dengan sempurna bahkan jauh lebih bagus menggunakan software lain. IZArc adalah contoh nyata. Coba sendiri sana dan rasakan betapa IZArc lebih ringan dan lebih komplet daripada mereka berdua. Kalau IDM, rasanya sulit mencari yang bisa menandingi kecepatannya secara mutlak. Biasanya saya menggantikan dengan Gigaget, tapi kalau pas bisa, saya usahakan pakai IDM. Tentu dengan kesopanan[12].

Sedikit tentang demo, biasanya aplikasi begini dibatasi demikian:
  • tidak bisa save/menyimpan file dengan formatnya sendiri (lho ya'apa se, reeek?)
  • tidak bisa open/membuka file dengan formatnya sendiri
  • tidak bisa impor/ekspor
  • tidak memiliki fungsi-fungsi tertentu yang dimiliki aplikasi versi full-nya (berbayar)
karena dia adalah barang jualan. Ia hanyalah pancingan untuk kita calon pembeli sehingga kita bisa mengatakan 'oh demonya begini...ah beli full versionnya, ah...' persis seperti yang diharap penjualnya. Sama saja dengan trial. Ujung-ujungnya juga demikian. Namun untuk saya, jelas trial lebih berguna daripada demo. Karena sesungguhnya trial adalah full version, hanya saja waktunya terbatas. Makanya saya lebih suka yang trial. Poin pentingnya, bahkan yang trial pun masih bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Yang Nyata-Nyata
Untuk lebih mengenal manfaat sesuatu, biasanya saya dekati dari apa yang kita sendiri sudah alami. Perhatikan.
  1. Kenal Wikipedia? Itu situs dibikin dari Mediawiki, sebuah CMS gratisan. Ingat, situs web juga software.
  2. Wordpress.com dibuat dari CMS Wordpress yang juga gratisan.
  3. Mozilla Firefox, Opera Mini, dan Chrome kita itu asli gratisan.
  4. Photoscape itu gratisan.
  5. Facebook dibikin dari PHP yang gratisan.
  6. Blog ini (blogspot) juga gratisan.
Masih sangat banyak yang lain. Poin pertama sudah cukup, sebetulnya. Mengingat keanekaragaman pembaca, maka dibatasi yang sudah dikenal saja. Perhatikan: kalau kita sendiri sudah mengambil manfaat yang demikian besar dari yang tersebut di atas, lantas bukankah semakin kita sadar kalau gratisan itu bagus-bagus? Manfaatkan.

Di sini saya mengajak pembaca merenung, seandainya di bidang-bidang lainnya semua software jadi gratisan, bukankah itu menguntungkan kita sebagai pengguna? Sayangnya, itu telah terjadi dan tinggal kita saja. Mau apa tidak memanfaatkannya?
  • Mediawiki: contoh pemanfaatannya adalah untuk mendirikan web sendiri. Adempiere, Ubuntu, Wikipedia, dan lain-lain telah tahunan memanfaatkannya.
  • Wordpress.com dan Blogspot: bisa digunakan mempromosikan produk jualan kita. Atau bisa untuk menulis dalam bidang kita lalu dapat duit dari Adsense dkk.
  • Mozilla Firefox dkk.: bisa dipakai untuk semuanya.

Contoh lainnya:
  • OpenOffice/LibreOffice/Kingsoft Office: bisa untuk membikin dokumen yang dapat dijual atau menghasilkan duit. Bisa juga untuk mengajar lalu ujung-ujungnya dapat duit.
  • IDM dkk.: bisa untuk jasa download[13] kita yang punya bandwidth lebar. Misalnya mengunduhkan Microsoft Visual Studio Express 2008. Lalu bisa diambil upah berdasarkan perjanjian.
  • Winamp dkk.: bisa untuk memutar kajian Islam dari radio[14] maupun portal[15][16] secara stream.
  • VLC dkk.: bisa untuk memutar video perakitan komputer, penjelasan medis, cara mbengkel motor, cara membuat kerajinan tangan, dan video yang bermanfaat lainnya.
  • Hiren's Boot CD: bisa dipelajari untuk mendirikan bengkel komputer sendiri. Ayo yang mau dibetulin komputernya, ke sini. Seperti begitulah.
  • Inkscape dkk.: bisa untuk membuat poster atau desain-desain lain[17].
  • MAKEMSI dkk.: bisa untuk memaketkan aplikasi bikinan kita jadi MSI terus bisa jadi installer sebagaimana aplikasi-aplikasi biasanya terus bisa dijual.
  • Moodle dkk.: bisa jadi media e-learning bagi kita para guru. Ini revolusioner.
  • Netbeans dkk.: telah dimaklumi.
  • JoliOS: bikin cloud sendiri.
  • XAMPP: bikin server pakai komputer sendiri, untuk mencoba Wordpress offline[18] atau CMS lainnya.
  • SketchUp: bisa untuk mendesain masjid, kota, jembatan, bahkan rumah Anda sendiri. Mahal, nih...

Sadar Posisi
Posisi kita adalah sebagai end-user saja yang nonkantoran. Di sini kita adalah mayoritas. Dan mayoritas inilah sasaran tulisan ini dibuat. Jadi, aplikasi gratisan yang ada, sudah mencukupi semua keperluan kita. Dimaklumi kalau kebutuhan end-user biasa pastilah tidak terlampau rumit. Adapun yang rumit, semisal kebutuhan virtualisasi, toh masih ada banyak yang gratisan. Dan jika ada pembaca esai ini yang kantoran/enterprise, tidaklah mengapa mengambil isi esai ini. Masih banyak enterprise yang justru memanfaatkan gratisan. Bahkan ERP-nya juga ada yang gratis semisal Adempiere[19] yang fenomenal itu. Wow.

Teruntuk kalangan programer yang kebetulan membaca, saya sekali lagi tidak ingkari kebaikan software berbayar. Saya pun ingin suatu saat bikin software untuk mendapat uang. Di sini posisi saya hanyalah menyampaikan. Dan sudut pandang esai adalah pengguna biasa yang ingin memanfaatkan aplikasi gratisan yang ada. Demikian saja.

Mengapa Tidak Open Source?
Bukan begitu. Esai ini menekankan pada gratisan, tidak kepada lisensi. Ini karena sasaran esai adalah mayoritas kita yang memang tidak semua paham mengenai perbedaan gratisan dengan open source. Adapun saya dan open source, dekat sekali. Saya sangat suka open source. Saya menganggap gratisan sebagai plus-plus, maka open source adalah plus yang sepanjang setengah halaman ini. Gratisan itu sudah bagus sekali, tapi open source memberi lebih banyak. Dan saya sangat suka.

Open source lebih dari sekadar gratis. Open source memiliki kebebasan yang jauh lebih tinggi. Dari kebebasan itu lahirlah gratisan-gratisan lain yang lebih banyak. Ini mikirnya skala besar, jangan jangka pendek.

Ubuntu yang saya gunakan, sifatnya open source. Ia disebut open source software. Mengapa harus open source? Karena kita jadi bisa memberi lebih banyak dan lebih bermakna, serta jangka panjang. Sudah.

Sudah beberapa tahun, saya selalu dekat dengan open source. Memang banyak sekali konsep open source yang saya rasa tidak bertentangan dengan Islam, jadinya saya merasa senang sekali. Malah saya dengan itu bisa berbagi lebih banyak. Wow. Saya alhamdulillah masih pengguna Ubuntu hingga hari ini. Namun mengapa tidak open source saja tema tulisan ini? Jawabannya karena mayoritas pembaca tidak kenal open source. Kita kenalnya gratisan. Jadi, ya, sedikit-sedikit. Kalau saya ingin perkenalkan open source, kaidahnya, mulai dari yang paling dekat dengan pembaca.

Kalau mau lihat hebohnya open source software, buka http://launchpad.net. Bisa juga main ke http://sourceforge.net. Perhatikan saja apa yang ada di situ. Nanti saya harap Anda akan makin terkejut lho iya, ya... keren juga...

Pamungkas!
Android. Kenal nama itu? Itulah proyek Google yang sebelumnya namanya Google Phone niatnya bikin hardware, ternyata akhirnya jadi software (OS) bernama Android. Gratis nggak, Android? Graatiis. SDK/API[20]-nya gratis juga? Graatiis.

Perhatikan maslahatnya. Gratisan tapi sekarang berhasil menguasai smartphone sedunia. SDK-nya gratisan, justru itu maka ada ratusan ribu aplikasi yang dibuat oleh para programer sedunia. Itu karena para programer disediakan lahan untuk berkreasi. Kita-kita yang awam pun, kena getahnya. Kita jadi bisa memanfaatkan aplikasi yang disediakan.

Perhatikan maslahatnya lagi. Gratisan, kesannya kampungan, tapi head-to-head melawan iOS dari Apple, Windows Mobile dari Microsoft, dan Symbian dari Nokia. Skalanya dunia. Gratisan! Dan diminati orang.

Sekali lagi perhatikan. Memang dia gratis beserta SDK-nya. Untuk siapa SDK? Programer. Namun lihat getahnya. Anak-anak muda kita bahkan yang tidak paham komputer sekalipun, jadi tergerak untuk membuat aplikasi Android sendiri di hape-hape mereka. Mereka jadi ingin tahu. Memang siapa mereka? Mereka orang biasa, bukan programer. Tapi gara-gara OS gratisan kecil ini, jadi punya semangat pemrograman. Lihat betapa ramainya forum/blog yang memberi tutorial membuat aplikasi Android. Lihat betapa ramainya seminar-seminar Android. Saksikan minat besar mereka anak-anak muda itu. Bahkan kini rooting menjadi hal yang lumrah di kalangan mereka. Padahal itu teknik tinggi yang biasanya hanya dikuasai orang tertentu dalam keamanan jaringan. Sungguh fenomena yang sangat menakjubkan! Dari sisi teknologi dan sumber daya manusia, jelas ini suatu hal yang menggembirakan. Perhatikan maslahatnya.


Mengapa pamungkas? Karena saya sengaja menjadikan Android sebagai penutup esai kecil ini. Saya tidak punya smartphone. Saya masih buta Android 100%. Tapi saya tidak buta gratisan, alhamdulillah. Saya tahu kalau Android diminati banyak orang bahkan orang jadi mau tahu sistem bahkan lagi mau membuat aplikasi sendiri. Wow, fenomena gratisan yang spektakuler! Saya ingin itu dijadikan senjata terakhir. Nah, sampai sini ada pertanyaan: kira-kira sudah bersihkah mindset kita dari keraguan? Dan andai kebenaran menyelisihi esai ini, saya rujuk kepadanya hidup ataupun mati. Semoga ini bermanfaat. 



__________________  
2 Ini hanya kiasan saja
3 Menurut saya.
5 Solusi di sini sudah mencakup makna bagus, bermanfaat, berkualitas, dan tepat guna.
11 Gunakanlah untuk video yang benar-benar bermaslahat, jangan yang buruk-buruk.
12 Melihat kondisi server dan warnetnya. Kalau servernya komersial seperti Softpedia, baru pakai IDM. Kalau servernya komunitas seperti Kambing, tidak pakai IDM. Jaga kesopanan dalam men-download.
13 Maknanya harus dibawa kepada yang legal dan bermaslahat.
20 SDK (Software Development Kit) adalah sebuah sedekah besar untuk yang ingin membuat aplikasi di dalam sebuah OS atau berdasarkan suatu bahasa pemrograman tertentu. Isinya adalah library atau aplikasi-aplikasi yang lebih kecil sebagai dasar untuk membuat aplikasi sendiri. Pengertian yang sama berlaku juga buat API.

1 comment:

Blog saya dofollow. Silakan berkomentar dengan akhlak yang mulia. Usahakan berkomentar dengan bahasa yang cantik jangan yang singkatan.