Bismillahirrahmanirrahim.
Sekarang saya lagi ingin menulis esai santai. Esai ini berbagi
mengenai pengalaman saya menggunakan aplikasi gratisan. Saya ingin
tak hanya berbagi pengalaman, tetapi sungguh-sungguh menunjukkan
manfaat besar yang dapat kita ambil darinya. Seperti biasa, saya
senang menjelaskan dengan contoh-contoh dan akan saya kerjakan.
Kiranya dapat dimengerti bahwa saya mengajak Anda sekalian kepada
software yang legal dan berguna bukannya mengingkari
kebaikan software berbayar. Unduh versi PDF.
Mindset
Sedikit
Bahasa Inggris, untuk mendekatkan pemahaman saja. Saya pribadi
berkemauan memakai software yang legal. Harapan saya, legal
sehingga ujung-ujungnya halal. Ini dimaklumi setiap muslim[1].
Maka mesti ada yang harus saya miliki yakni mindset. Paradigma
atau pola pikir yang jelas-jelas menyelisihi kebanyakan orang.
'Yang
gratis pasti jelek' adalah mindset usang yang tidak
laku di dunia per-software-an. Mindset seperti itu hanyalah milik
orang-orang yang kalah sebelum bertanding. Ini mindset kalau
masih melekat, tidak bakal orang mau melirik manfaat aplikasi
gratisan. Sebagian menginginkan ilegal terus saja. Tidak demikian,
melainkan sungguh kita sebisa mungkin menggunakan aplikasi yang
legal. Mindset tersebut kalaupun benar, hanya berlaku di
tempat-tempat tertentu. Dunia software dikecualikan. Maka
mindset seperti ini mesti dibuang.
Mengapa
mindset tersebut perlu dibuang? Karena nyatanya sungguh banyak
sekali aplikasi gratisan bahkan OS yang bermanfaat bagi
sejumlah juta (juta itu banyak, lho!) manusia. Seandainya mindset itu
dipakai, maka kita mengingkari kemaslahatan/keuntungan besar
yang bisa diperoleh aplikasi semisal MySQL DBMS, Apache Web Server,
Firefox Web Browser, Java, Netbeans IDE, Eclipse IDE, GCC Compiler,
PHP, Openoffice, Kingsoft Office, Avira Antivir Free Edition, bahkan
sekalian saja Maktabah Syamilah. Saya sengaja memilih nama-nama
aplikasi yang sangat populer di semua kalangan. Masih sangat banyak
aplikasi gratisan lain yang bermanfaat dalam setiap kategori.
Makanya
gunakan mindset sebaliknya: gratis dan bagus, itu yang saya
mau. Bagus di sini ya maknanya
seputar 1) berguna; 2) terjangkau harga dan ukurannya; 3) aman dari
bug dan serangan; 4) populer.
Susah
membuang mindset
kalau belum mengerti ternyata ada jutaan[2]
software
berguna di luar sana yang lebih baik
dari yang berbayar[3]
apalagi yang ilegal. Maka itu saya menulis ini sebagai satu pemicu
dari sekian banyak yang sudah diusahakan teman-teman kita di luar
sana agar kita sadar sumber daya kita itu banyak dan tak lekas putus
asa. Bersyukur...bersyukur...
Banyak
Sekali!
Ya,
banyak sekali bahkan terlalu banyak aplikasi gratisan yang
berkualitas di luar sana. Saking banyaknya sampai sebagian kita tak
mengetahui. Ketahui dulu bahwa banyak aplikasi gratisan siap pakai
yang disediakan untuk kita. Bikinnya susah, nge-lepas-nya mudah,
untuk kita lagi. Semoga esai ini sesuai sebagai tempat memulai.
Java
contohnya. Kompiler, VM, SDK, bahkan IDE-nya gratisan. Lihat
Netbeans, lihat Eclipse, jEdit, dan lain-lain. Tapi apa yang bisa
dimanfaatkan? Oh, alangkah besar. Bahkan sekolah/universitas
mengajarkan bahasa pemrograman ini dengan semua gratisan itu. Seluruh
dunia, bayangkan! Ini sudah sangat jelas membuktikan adanya gratisan
itu malah bisa jadi keuntungan besar
buat kita. Lihat banyaknya programer Java yang dapat duit bersama
bahasa gratisan ini. Lihatlah dari Java lahir aplikasi bermanfaat
besar semisal SalafiDB[4].
Lihatlah hape-hape kita memanfaatkan Java ME atau semisalnya sehingga
ada aplikasi bisa diinstal dan dipakai di dalamnya. Maslahatnya,
perhatikan maslahatnya. Keuntungannya. Lalu mulailah berpikir
sejenak. Iya, ya...kok...
Masalahnya,
yang seperti Java ini banyaaaak!
Saksikan ada PHP, ada Mono, C, C++, Perl, dan sebagainya. Mereka
memiliki kompiler, interpreter, VM (mungkin), SDK, dan IDE-nya
masing-masing. Memang ada yang komersial (sekali lagi saya tidak
ingkari kemaslahatan software
berbayar) tetapi perhatikan yang gratisan. Kok ada? Dan kok banyak
yang menggunakannya? Ini menunjukkan besarnya manfaat yang bisa
diambil. Berpikirlah sejenak. Makin
iya...
Itu tadi
bahasa pemrograman. Masalahnya lagi, di dunia komputer, yang kita
perhatikan bukan hanya bahasa pemrograman. Masih baaanyaaak laaagi
yang lainnya. Dalam masalah bahasa pemrograman yang sangat rumit saja
sudah banyak sekali, apalagi kalau ditambah bidang-bidang lainnya.
Sungguh kemudahan yang banyak sekali untuk kita. Banyak sekali
gratisan yang sangat bagus. Maka itu, kita mesti sadar kalau
solusi[5]
itu banyak.
Kebiasaan
Saya
biasanya menghadapi teman yang memakai aplikasi mahal-mahal.
Microsoft Office misalnya. Lisensi mereka apa, wallahu a'lam. Saya
biasa menggunakan selain Microsoft Office untuk membuka dokumen dari
mereka. Tentu banyak kendala. Tetapi dengan mindset
ini sungguh kita akan paham kalau solusi
itu banyak. Akhirnya kita
jadi terbiasa dengan solusi-solusi cantik dari yang gratisan. Siapa
nggak senang?
Apa
solusinya? Salah satunya yang telah saya tulis Solusi Untuk Microsoft
Office[6].
Bisa dengan online di
Google Docs, atau di Microsoft sendiri, atau offline
pakai Kingsoft Office[7]
kemarin. Solusi itu
banyak. Dan semua solusi
yang saya tawarkan kemarin, gratisan. Namun untuk saya pribadi,
alhamdulillah
OpenOffice masih cukup untuk saya. Mereka kalau mau baca dari saya,
cukup saya beri PDF-nya. Mereka tidak protes.
Berlaku
pula untuk software
yang lain. Saya terbiasa mendahulukan mencari aplikasi gratisan.
Misalnya untuk men-defrag, saya memilih Auslogic, Piriform, dan Iobit
Defraggler. Semuanya gratisan. Ada lagi, tampilan XP lama saya bisa
diubah jadi Vista (lebih keren) juga dengan gratisan semisal
VistaMizer[8],
Winflip[9],
berikut Thoosje Sidebar[10].
Sudah gratis, cantik, ringan pula. Coba kalau saya beli Vista, belum
tentu.
Apa ada
yang lain? Banyak sebetulnya. Misalnya dengan apa Anda membaca PDF?
Aplikasi berbayar yang kita harus meng-crack-nya karena tidak mau
bayar? Saya pakai 4: Adobe Reader, Foxit Reader, X-Change PDF Viewer,
dan Sumatra PDF. Semuanya gratisan. Dari keempatnya saya cenderung
X-Change karena kelengkapan fitur dan kemampuan search-nya yang
sangat menakjubkan. Buat apa meng-crack?
Kebiasaan
mencari solusi sebelum/sesudah datang masalah. Ini yang saya
dapatkan. Makanya saya bagikan di sini. Kebiasaan ini mendorong saya
untuk terbiasa ke situs Softpedia dan semisalnya untuk mengunduh
aplikasi. Saya jadi biasa mem-bookmark beberapa situs download
untuk memudahkan. Keuntungannya, saya bisa memperoleh aplikasi dengan
cepat. Aplikasi yang saya butuhkan tersedia banyak sekali variannya
di sana. Bisa milih di sana. Solusi
itu banyak.
Level
Dua!
Kalau
sudah punya mindset
dan kebiasaan, akan mudah. Nantinya akan mencapai stage
ketika kita lebih senang dengan yang legal daripada yang tidak. Stage
inilah yang saya harapkan ada dalam diri sendiri dan teman-teman.
Stage ini biasanya menuntut kita untuk suka mengunduh aplikasi. Jadi
seorang downloader
ulung, kira-kiranya.
Mengapa
downloader? Karena ada
kekhawatiran perubahan lisensi terhadap aplikasi gratisan. Unduh
sekarang sebelum bayar. Berlebihankah? Oke, tapi ini ada dalam diri
saya. Saya jadi banyak mengunduh aplikasi Windows meski saya tidak
memakai Windows. Alhamdulillah.
Apa
gunanya? Semisal nanti saya akan memegang Windows sungguhan, saya tak
perlu mengunduh lagi. Lagi, kalau ada teman yang membutuhkan, kita
bisa langsung memberinya. Ini jadi ladang pahala buat kita! Siapa
nggak senang?
Ada
lagi? Yaa, menulis. Unduh software
untuk di-review. Taruh di blog, semoga bermanfaat untuk semua. Ini
yang sedang saya lakukan, dan ini dilakukan (lebih dahulu) oleh
teman-teman lainnya. Ada CHIP, PC Media, InfoKomputer, Komputek, dan
lain-lain dari kalangan media cetak. Ada blog-blog seperti Ebsoft
yang menawarkan review
komprehensif. Ujung-ujungnya
duit juga. Sekali lagi,
perhatikan maslahatnya.
Dari
inilah saya mengenal portal http://apt-web.dahsy.at
yang beneran
dahsyat. Memang ini portal untuk Linux Ubuntu tetapi ini contoh
betapa solusi itu diperhatikan sekali (amat sangat diperhatikan) oleh
teman-teman kita. Padahal mereka menyediakannya gratis beserta
gratisnya semua software
yang dapat diunduh. Wow, keren. Bukti bahwa gratisan malah menjadi
maslahat yang besar bagi kita.
Apa
Saja?
Ini
inti esai. Akan saya tunjukkan apa saja software gratisan yang
pernah saya coba. Tentu tak semuanya saya mampu tuliskan. Saya tulis
yang berkesan saja. Pertama-tama, kita mesti tahu kategori software.
Apa itu? Itulah pembagian software berdasar fungsinya.
Berikut ini kategorinya dan apa saja gratisan yang pernah saya
gunakan.
Kategori | Aplikasi |
Antivirus | Avira, AVG, avast!, PCMAV, SmadAV, Ansav |
Tweaker multiguna | Killer Machine, Simpla Machine Protect, Autoruns |
Modifikator Antarmuka | Yod'm, WinFlip, Vistamizer, Thoosje Sidebar, Rocket Dock, Object Dock, Cairo Dock, Avant Window Navigator, Ubuntu Tweak |
Download manager | Gigaget, IDM, FDM, uTorrent, Star Downloader, Orbit Downloader, DAP, DTA |
Browser | Firefox, Opera, Chrome, Chromium, Maxthon, Flock, K-Meleon, Konqueror, Rekonq, Midori, Seamonkey, Dillo |
IDE | Netbeans, Eclipse, Geany, DevC++ |
OS | Ubuntu, Mandriva, eyeOS, ReactOS |
Office | OpenOffice, LibreOffice, Abiword, KOffice, Lotus Symphony, Google Docs, Microsoft 365 |
Desktop environment | KDE, GNOME, XFCE, LXDE, Unity |
Web server | Apache |
DBMS | MySQL |
CMS | Wordpress, Mediawiki, SMF, myBB |
Editor
bitmap
|
GIMP, Paint.NET, Pinta |
Editor
vektor
|
Inkscape, Skencil/SK1 |
Pendidikan
sains
|
KDEEDU{KStars, Marble, KGeography, Kalzium, Kiten}, Stellarium, Celestia, Nasa World Wind, Periodic Table Explorer, Solar Model |
Pendidikan
Islam
|
SalafiDB |
File
manager
|
Cubic Explorer, Nautilus, ExplorerXP, PCMan |
Desain
3D
|
Sketchup, Blender, Art of Illusion, Powershape-e, DeleD3d, WINGS3D, trueSpace7.6, K3D |
Pemutar
audio
|
Winamp, AIMP, JetAudio |
Pemutar
video[11]
|
VLC, Totem, KMPlayer, SMPlayer, Realplayer, FLV Player |
Burner
|
DeepBurner, CDBurnerXP, Brasero, K3B |
Pembaca
PDF
|
Sumatra PDF, X-Change PDF Viewer, Foxit Reader, Adobe Reader, Evince, Okular |
Manajemen
aplikasi
|
Synaptic, KPackage Manager, Ubuntu Software Center, apt |
Administrasi
jaringan
|
NetTools, ping |
Pengambil
screenshot
|
ScreenshotCaptor, Shutter, gnome-screenshot |
Virtualisasi | VirtualBox |
Rekoveri | PC Inspector File Recovery, Undelete Plus, Glary Undelete, Tokiwa Data Recovery, Testdisk, Avira Undelete, Recuva |
Manajer partisi | GParted |
Perawatan komputer | PCWizard, CPU-Z, CoreTemp |
Penerjemah aplikasi | Poedit, Virtaal, Gtranslator |
Software farm | Launchpad |
Text editor | Gedit, vi, nano, Notepad++ |
FTP client | Filezilla, FireFTP |
Kompresi | IZArc, 7zip, Peazip, File Roller, rar, unrar |
Penyimpanan online | Gspace |
Penampil gambar | IrfanView, Xnview, Picasa, Eye of GNOME |
Penampil CHM | CHMSee, XCHM |
CMS pendidikan | Moodle |
Kamus | Kamus 2, Stardict |
IRC client | Icechat, Xchat |
Emulator Windows | Wine |
Katalog CD | Cathy, CDCat |
E-mail client | Thunderbird, Sylpheed |
Mesin pencari | Google Desktop, Kerry Beagle, Strigi, Unity Desktop Search |
Enkripsi | Crypt4Free |
Modifikasi OS | nLite |
Shell | BASH |
Tujuan
bagian ini adalah menohok keingintahuan kita akan sesuatu yang 'oh
ternyata saya belum tahu kalau ada aplikasi kayak gitu...'. Lebih
bagus lagi kalau pas butuh, lalu carilah. Ambil dan gunakan.
Lalu
apakah hanya itu? Tidak. Saya yakin sebagian Anda memiliki daftar
yang lebih panjang daripada ini. Silakan beri saya masukan. Dan ada
satu kategori lagi: aplikasi gratisan yang belum dicoba. Ini juga
ada.
Kategori | Aplikasi |
Assembler | LZASM, JWasm, Nasm, Fasm, Yasm, Gas |
Antivirus | GMER Antirootkit |
Administrasi jaringan | Nessus, nmap, Cain & Abel, Retina, traceroute, Radmin |
IDS | Snort |
EDA | GEDA, LTSpiceIV, PSpice |
Simulasi Matematis | Scilab, Octave, Freemat, R Project, SciPy, SAGE, Matplotlib |
Pendidikan Islam | Ayat, Elforkan, Elboukhari, Elkirtasse, Zekr, Maktabah Syamilah, Alfonous |
Emulator mikroprosesor | Microprocessor Simulator V5, Sim8085, Emu8086, |
Emulator mikrokontroler | VMLab, Edsim |
Emulator DOS | Dosbox, FreeDOS |
MIS | FreeMIS |
GIS | GRASS, QuantumGIS, uDIG, gvSIG, KOSMO, SAGA GIS, ILWIS, OpenJUMP |
Virtualisasi | QEMU |
Manager driver | DriverMax |
Pembuat instaler | Makemsi |
IDE | Aptana Studio, Ninja IDE, Anjuta, Mono Develop, Code::Blocks, CodeLite, Code Dragon, Code Warrior, Sally, Nvu, Kompozer, Gambas, Qt Creator, Qt Designer, Ecere, FreePASCAL, KDevelop, Microsoft Visual Studio Express |
Text editor | Emacs |
Perawatan komputer | AntiDeepFreeze, Motherboard Monitor, SpeedFan, SiSoft Sandra, GPU-Z |
3D | Sweet Home 3D |
Manager partisi | EASEUS Partition Manager |
Virtual earth | Google Earth |
Overclocker | Atitool, Rivatuner, Catalyst, Forceware |
Kompresi file EXE | UPX |
Shell | KSH, CSH |
VOIP | X-Lite |
Computer vision | OpenCV |
Stress test | SuperPi, Prime95 |
Bayangkan
kalau setiap aplikasi ini dipegang oleh orang yang tepat dengan
jumlah orang Indonesia. Bagus sekali, bukan?
Begini
mikirnya. Anda tahu MATLAB, aplikasi di atas $1000 itu? Masih ada
gratisan semisal Scilab dan Octave. Kalau NI Multisim? Masih ada
LTSpiceIV dan PScpice. Meski tidaklah 100% menggantikan, minimal
untuk ukuran kita, solusi itu banyak.
Bagaimana?
Ya,
bagaimana cara memanfaatkannya? Pertama ya butuh dulu. Aku butuh ini,
itu. Lalu mengambil. Diinstal, terus dipakai. Eksplorasi jangan lupa.
Ada 2 hal yang biasa saya lakukan:
- Menggunakan gratisan sebagai ganti yang berbayar.
- Menggunakan gratisan sebagai aplikasi utama untuk kebutuhan tertentu.
Mau
tak mau, kerjaan kita akan berputar pada keduanya. Kalau tidak yang
pertama ya kedua. Dan sebaliknya.
Yang
pertama itu misalnya:
- Auslogic Disk Defrag dkk. menggantikan Windows Defrag
- OpenOffice dkk. -> Microsoft Office
- GIMP -> Photoshop dkk.
- Inkscape -> CorelDraw dkk.
- Gparted -> PartitionMagic
- Geany -> Microsoft Visual C++
- Killer Machine dkk. -> Microsoft Task Manager
- Chromium -> Internet Explorer, dll.
Yang
kedua itu misalnya:
- Ubuntu sebagai OS
- GIMP sebagai editor bitmap
- Inkscape sebagai editor vektor
- LibreOffice sebagai aplikasi mengetik
- Banshee sebagai pemutar audio
- Chromium sebagai browser
- Geany sebagai IDE multibahasa, dll.
Lho,
kok, ada yang sama? Berarti kalau ada yang digunakan di 2 hal itu,
tandanya aplikasi itu saya nilai berkualitas. Bisa diambil
manfaatnya. Di sini bisa jalan, di sana juga. Di mana-mana bisa
diambil manfaatnya. Inilah manfaat besar aplikasi gratisan kalau kita
mengetahui.
Meski
begini, saya pun kadang tidak pakai butuh dulu. Kadang langsung pergi
ke Softpedia dan semacamnya lalu mencari. Kadang tak perlu portal,
cukup Google. Meski saya tidak butuh, kadang ada saja teman yang
butuh. Coba cari yang gratisan. Alhamdulillah sering sekali saya nemu
aplikasi gratisan. Yang di pikiran saya:
- ingin menulis review/ulasannya
- ingin ini diambil teman yang membutuhkan
- ingin menggunakannya untuk suatu kebutuhan
- ingin mencoba-coba.
Dari
situ saya mendapatkan banyak sekali aplikasi sekalipun tidak saya
unduh. Yang saya tekankan, saksikan betapa luas manfaat yang
bisa diambil darinya.
Dokumentasi
Berkasnya
TXT, PDF, CHM, HTML, dan lain-lain. Intinya adalah kumpulan informasi
yang diberikan kepada pengguna mengenai suatu software.
Biasanya dokumentasi berisi cara menginstal, cara menggunakan, dan
kontak pengembang. Dokumentasi kerap disebut Help di Windows. Jujur
saja, saya sangat memerhatikan ini. Entah karena saya memang sejak
kecil suka membaca, atau karena saya menyenangi penulisan yang rapi,
yang jelas saya suka sekali membaca dokumentasi suatu aplikasi.
Walaupun cuma sekilas. Saya senang dokumentasi yang bagus. Ah, tidak
usah bagus. Ada dokumentasinya saja sudah cukup menandakan aplikasi
gratisan itu dibuat dengan serius. Apalagi kalau ada gratisan yang
dokumentasinya luks. Wah, saya suka sekali itu. Saya akan memaparkan
guna dokumentasi di sini.
Sebentar,
bicara dokumentasi tak banyak faedahnya kalau kita sendiri tidak suka
membaca. Saya berusaha membuat pembaca jadi suka membaca. Biasanya
dokumentasi disediakan pada folder aplikasi itu di sistem kita.
Biasanya pula kita bisa mengaksesnya dengan tombol F1 atau dari menu
Help. Ada juga aplikasi yang tidak menyertakan langsung
dokumentasinya melainkan kita mesti mengaksesnya di web. Begini saja.
Yang saya pikirkan saat membuka dokumentasi adalah:
- Menulis tutorial/review berdasarkan dokumentasi yang ada.
- Meng-upload dokumentasi agar bisa diambil orang-orang.
- Mengambil faedah pengetahuan dari dalamnya semisal cara memakainya bagaimana atau barangkali ada suatu rumus matematika dsb. di dalamnya yang bisa saya gunakan. Dimaklumi kalau sebagian aplikasi ada yang spesial untuk suatu disiplin ilmu tertentu, misalnya pemrograman atau matematika.
- Mengambil skrinsot.
- Mencontoh penulisan/tata bahasa yang rapi (kalau ada yang luks, saya senang) sekalipun berbahasa Inggris.
- Mengambil faedah kosakata Bahasa Inggris baru.
- Belajar membuat dokumentasi sendiri.
Itu
saja. Yang jelas, dokumentasi adalah nilai plus-plus untuk suatu
aplikasi. Kalau aplikasi berbayar yang mahal-mahal itu memiliki
dokumentasi, itu sudah wajar. Namun kalau yang gratisan juga
memilikinya, bahkan sangat baik, ini tidak wajar. Mestinya aplikasi
gratisan dibikin asal-asalan. Tapi kalau begini, ini menandakan
bagusnya aplikasi itu beserta seriusnya pengembang membuatnya. Ini
cara saya mengukur kebaikan suatu aplikasi gratisan.
Guna
lain dokumentasi adalah menyelesaikan masalah secara mandiri.
Sehingga tidak perlu merepotkan orang lain dengan banyak bertanya.
Cukup buka dokumentasinya, lihat apa yang tertulis di situ dalam
masalah kita, lalu selesaikan. Kalau mentok, baru tanya ke orang. Dan
inilah cara belajar saya. Ini juga menghemat uang kita karena tidak
perlu sering ke tukang servis.
Contohnya?
- Lihat OpenOffice, LibreOffice. Buka Help-nya. Apakah Anda bisa menilai itu sangat rapi?
- Netbeans. Saksikan betapa profesionalnya help dia. Padahal gratisan.
- Eclipse. Sama. Padahal gratisan.
- trueSpace7.6. Dulu memang komersial, tapi jadi gratis. Padahal gratis. Tapi dokumentasinya sangat baik.
- VirtualBox. Memang berbahasa Inggris. Tapi keren banget.
- NASM. Salah satu assembler paling canggih yang pernah saya peroleh. Saksikan betapa bagus dokumentasinya. Sekaliber skripsi, padahal gratisan.
- Ubuntu dan Fedora. Mereka OS gratisan. Tapi nyatanya, dokumentasinya profesional sekali. Wow.
Mengapa
disebut nilai plus-plus? Karena kita bisa memanfaatkan aplikasinya
(satu) berikut dokumentasinya (dua). Yes, dua keuntungan dalam satu
paket.
Jangan
Salah Paham
IDM
memang trial, tetapi setidaknya pada masa trial itu dia gratis. Saya
menghargai aplikasi trial. Bahkan lebih saya suka daripada
demo. Itu sebabnya IDM saya sertakan di sini. Dan itu juga
kenapa Winzip dan Winrar meski trial tidak saya sebut di sini. Apa
bedanya antara demo dan trial? Mesti kita mengerti biar lebih mudah
memanfaatkan gratisan.
Trial:
kemampuan penuh tapi waktu terbatas.
Demo:
kemampuan terbatas tapi waktu penuh.
Sehingga
demo kekurangan fitur yang semestinya itu kita butuhkan. Sedangkan
trial, biasanya fitur tidak dikurangi alias lengkap tetapi kita
dibatasi 15 atau 30 hari penggunaan. Trial jelas lebih menguntungkan
kita yang bisa memanfaatkannya. Bagaimana caranya?
- Instal IDM di PC yang sudah di-DeepFreeze atau semacamnya.
- Instal IDM di Windows yang akan diinstal ulang berkali-kali (LiveCD atau LiveUSB Mini XP misalnya atau di VirtualBox).
- Instal IDM di PC publik yang berbeda-beda.
Sehingga
tak perlu kita meng-crack IDM yang trial. Saya telah melakukan ini
berulang kali di warnet-warnet dan tetap nyaman. Tinggal kita saja
yang memanfaatkan aplikasi trial semaksimal mungkin.
Dan
mengapa Winzip dan Winrar? Memang trial juga tapi fungsi mereka bisa
saya ganti dengan sempurna bahkan jauh lebih bagus menggunakan
software lain. IZArc adalah contoh nyata. Coba sendiri sana
dan rasakan betapa IZArc lebih ringan dan lebih komplet daripada
mereka berdua. Kalau IDM, rasanya sulit mencari yang bisa menandingi
kecepatannya secara mutlak. Biasanya saya menggantikan dengan
Gigaget, tapi kalau pas bisa, saya usahakan pakai IDM. Tentu dengan
kesopanan[12].
Sedikit
tentang demo, biasanya aplikasi begini dibatasi demikian:
- tidak bisa save/menyimpan file dengan formatnya sendiri (lho ya'apa se, reeek?)
- tidak bisa open/membuka file dengan formatnya sendiri
- tidak bisa impor/ekspor
- tidak memiliki fungsi-fungsi tertentu yang dimiliki aplikasi versi full-nya (berbayar)
karena
dia adalah barang jualan. Ia hanyalah pancingan untuk kita calon
pembeli sehingga kita bisa mengatakan 'oh demonya begini...ah beli
full versionnya, ah...' persis seperti yang diharap penjualnya.
Sama saja dengan trial. Ujung-ujungnya juga demikian. Namun untuk
saya, jelas trial lebih berguna daripada demo. Karena
sesungguhnya trial adalah full version, hanya saja waktunya
terbatas. Makanya saya lebih suka yang trial. Poin pentingnya, bahkan
yang trial pun masih bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Yang
Nyata-Nyata
Untuk
lebih mengenal manfaat sesuatu, biasanya saya dekati dari apa yang
kita sendiri sudah alami. Perhatikan.
- Kenal Wikipedia? Itu situs dibikin dari Mediawiki, sebuah CMS gratisan. Ingat, situs web juga software.
- Wordpress.com dibuat dari CMS Wordpress yang juga gratisan.
- Mozilla Firefox, Opera Mini, dan Chrome kita itu asli gratisan.
- Photoscape itu gratisan.
- Facebook dibikin dari PHP yang gratisan.
- Blog ini (blogspot) juga gratisan.
Masih
sangat banyak yang lain. Poin pertama sudah cukup, sebetulnya.
Mengingat keanekaragaman pembaca, maka dibatasi yang sudah dikenal
saja. Perhatikan: kalau kita sendiri sudah mengambil manfaat yang
demikian besar dari yang tersebut di atas, lantas bukankah semakin
kita sadar kalau gratisan itu bagus-bagus? Manfaatkan.
Di
sini saya mengajak pembaca merenung, seandainya di bidang-bidang
lainnya semua software jadi gratisan, bukankah itu
menguntungkan kita sebagai pengguna? Sayangnya, itu telah terjadi dan
tinggal kita saja. Mau apa tidak memanfaatkannya?
- Mediawiki: contoh pemanfaatannya adalah untuk mendirikan web sendiri. Adempiere, Ubuntu, Wikipedia, dan lain-lain telah tahunan memanfaatkannya.
- Wordpress.com dan Blogspot: bisa digunakan mempromosikan produk jualan kita. Atau bisa untuk menulis dalam bidang kita lalu dapat duit dari Adsense dkk.
- Mozilla Firefox dkk.: bisa dipakai untuk semuanya.
Contoh
lainnya:
- OpenOffice/LibreOffice/Kingsoft Office: bisa untuk membikin dokumen yang dapat dijual atau menghasilkan duit. Bisa juga untuk mengajar lalu ujung-ujungnya dapat duit.
- IDM dkk.: bisa untuk jasa download[13] kita yang punya bandwidth lebar. Misalnya mengunduhkan Microsoft Visual Studio Express 2008. Lalu bisa diambil upah berdasarkan perjanjian.
- VLC dkk.: bisa untuk memutar video perakitan komputer, penjelasan medis, cara mbengkel motor, cara membuat kerajinan tangan, dan video yang bermanfaat lainnya.
- Hiren's Boot CD: bisa dipelajari untuk mendirikan bengkel komputer sendiri. Ayo yang mau dibetulin komputernya, ke sini. Seperti begitulah.
- Inkscape dkk.: bisa untuk membuat poster atau desain-desain lain[17].
- MAKEMSI dkk.: bisa untuk memaketkan aplikasi bikinan kita jadi MSI terus bisa jadi installer sebagaimana aplikasi-aplikasi biasanya terus bisa dijual.
- Moodle dkk.: bisa jadi media e-learning bagi kita para guru. Ini revolusioner.
- Netbeans dkk.: telah dimaklumi.
- JoliOS: bikin cloud sendiri.
- XAMPP: bikin server pakai komputer sendiri, untuk mencoba Wordpress offline[18] atau CMS lainnya.
- SketchUp: bisa untuk mendesain masjid, kota, jembatan, bahkan rumah Anda sendiri. Mahal, nih...
Sadar
Posisi
Posisi
kita adalah sebagai end-user saja yang nonkantoran. Di sini
kita adalah mayoritas. Dan mayoritas inilah sasaran tulisan ini
dibuat. Jadi, aplikasi gratisan yang ada, sudah mencukupi
semua keperluan kita. Dimaklumi kalau kebutuhan end-user biasa
pastilah tidak terlampau rumit. Adapun yang rumit, semisal kebutuhan
virtualisasi, toh masih ada banyak yang gratisan. Dan jika ada
pembaca esai ini yang kantoran/enterprise, tidaklah mengapa mengambil
isi esai ini. Masih banyak enterprise yang justru memanfaatkan
gratisan. Bahkan ERP-nya juga ada yang gratis semisal Adempiere[19]
yang fenomenal itu. Wow.
Teruntuk
kalangan programer yang kebetulan membaca, saya sekali lagi tidak
ingkari kebaikan software berbayar. Saya pun ingin suatu saat
bikin software untuk mendapat uang. Di sini posisi saya
hanyalah menyampaikan. Dan sudut pandang esai adalah pengguna biasa
yang ingin memanfaatkan aplikasi gratisan yang ada. Demikian saja.
Mengapa
Tidak Open Source?
Bukan
begitu. Esai ini menekankan pada gratisan, tidak kepada lisensi. Ini
karena sasaran esai adalah mayoritas kita yang memang tidak semua
paham mengenai perbedaan gratisan dengan open source. Adapun
saya dan open source, dekat sekali. Saya sangat suka open
source. Saya menganggap gratisan sebagai plus-plus, maka open
source adalah plus yang sepanjang setengah halaman ini. Gratisan
itu sudah bagus sekali, tapi open source memberi lebih banyak. Dan
saya sangat suka.
Open
source lebih dari sekadar gratis. Open source memiliki kebebasan yang
jauh lebih tinggi. Dari kebebasan itu lahirlah gratisan-gratisan lain
yang lebih banyak. Ini mikirnya skala besar, jangan jangka pendek.
Ubuntu
yang saya gunakan, sifatnya open source. Ia disebut open
source software. Mengapa harus open source? Karena kita
jadi bisa memberi lebih banyak dan lebih bermakna, serta jangka
panjang. Sudah.
Sudah
beberapa tahun, saya selalu dekat dengan open source. Memang
banyak sekali konsep open source yang saya rasa tidak
bertentangan dengan Islam, jadinya saya merasa senang sekali. Malah
saya dengan itu bisa berbagi lebih banyak. Wow. Saya alhamdulillah
masih pengguna Ubuntu hingga hari ini. Namun mengapa tidak open
source saja tema tulisan ini? Jawabannya karena mayoritas pembaca
tidak kenal open source. Kita kenalnya gratisan. Jadi, ya,
sedikit-sedikit. Kalau saya ingin perkenalkan open source,
kaidahnya, mulai dari yang paling dekat dengan pembaca.
Kalau mau
lihat hebohnya open source software,
buka http://launchpad.net.
Bisa juga main ke http://sourceforge.net.
Perhatikan saja apa yang ada di situ. Nanti saya harap Anda akan
makin terkejut lho iya, ya... keren
juga...
Pamungkas!
Android.
Kenal nama itu? Itulah proyek Google yang sebelumnya namanya Google
Phone niatnya bikin hardware, ternyata akhirnya jadi software
(OS) bernama Android. Gratis nggak, Android? Graatiis.
SDK/API[20]-nya
gratis juga? Graatiis.
Perhatikan
maslahatnya. Gratisan tapi sekarang berhasil menguasai smartphone
sedunia. SDK-nya gratisan, justru itu maka ada ratusan ribu aplikasi
yang dibuat oleh para programer sedunia. Itu karena para programer
disediakan lahan untuk berkreasi. Kita-kita yang awam pun, kena
getahnya. Kita jadi bisa memanfaatkan aplikasi yang disediakan.
Perhatikan
maslahatnya lagi. Gratisan, kesannya kampungan, tapi head-to-head
melawan iOS dari Apple, Windows Mobile dari Microsoft, dan Symbian
dari Nokia. Skalanya dunia. Gratisan! Dan diminati orang.
Sekali
lagi perhatikan. Memang dia gratis beserta SDK-nya. Untuk siapa SDK?
Programer. Namun lihat getahnya. Anak-anak muda kita bahkan yang
tidak paham komputer sekalipun, jadi tergerak untuk membuat
aplikasi Android sendiri di hape-hape mereka. Mereka jadi ingin
tahu. Memang siapa mereka? Mereka orang biasa, bukan programer. Tapi
gara-gara OS gratisan kecil ini, jadi punya semangat pemrograman.
Lihat betapa ramainya forum/blog yang memberi tutorial membuat
aplikasi Android. Lihat betapa ramainya seminar-seminar Android.
Saksikan minat besar mereka anak-anak muda itu. Bahkan kini rooting
menjadi hal yang lumrah di kalangan mereka. Padahal itu teknik tinggi
yang biasanya hanya dikuasai orang tertentu dalam keamanan jaringan.
Sungguh fenomena yang sangat menakjubkan! Dari sisi teknologi dan
sumber daya manusia, jelas ini suatu hal yang menggembirakan.
Perhatikan maslahatnya.
Mengapa
pamungkas? Karena saya sengaja menjadikan Android sebagai penutup
esai kecil ini. Saya tidak punya smartphone. Saya masih buta
Android 100%. Tapi saya tidak buta gratisan, alhamdulillah.
Saya tahu kalau Android diminati banyak orang bahkan orang jadi mau
tahu sistem bahkan lagi mau membuat aplikasi sendiri. Wow, fenomena
gratisan yang spektakuler! Saya ingin itu dijadikan senjata terakhir.
Nah, sampai sini ada pertanyaan: kira-kira sudah bersihkah mindset
kita dari keraguan? Dan andai kebenaran menyelisihi esai ini,
saya rujuk kepadanya hidup ataupun mati. Semoga ini bermanfaat.
__________________
2 Ini
hanya kiasan saja
3 Menurut
saya.
5 Solusi
di sini sudah mencakup makna bagus, bermanfaat, berkualitas, dan
tepat guna.
11 Gunakanlah
untuk video yang benar-benar bermaslahat,
jangan yang buruk-buruk.
12 Melihat
kondisi server dan warnetnya. Kalau servernya komersial seperti
Softpedia, baru pakai IDM. Kalau servernya komunitas seperti
Kambing, tidak pakai IDM. Jaga kesopanan dalam men-download.
13 Maknanya
harus dibawa kepada yang legal dan bermaslahat.
20 SDK
(Software Development Kit) adalah sebuah sedekah besar
untuk yang ingin membuat aplikasi di dalam sebuah OS atau
berdasarkan suatu bahasa pemrograman tertentu. Isinya adalah library
atau aplikasi-aplikasi yang lebih kecil sebagai dasar untuk membuat
aplikasi sendiri. Pengertian yang sama berlaku juga buat API.
Loved readinng this thanks
ReplyDelete