Sunday, September 23, 2012

Tip Trik Menulis Mudah

Bismillahirrahmanirrahim. Teman saya Ridlo meminta resource kepada saya berupa tip trik bagaimana menulis dengan mudah, maknanya tersampaikan, dan mudah dimengerti pembaca. Ia ingin memperbaiki penulisannya yang katanya kurang ketersambungan antarparagraf. Saya tak sanggup memberikannya karena saya tak punya. Hanya saja ebook 20 Things Learned About Web dia lihat dari awal sampai akhir dan dia senang. Ia kagum dengan bagaimana penyampaian esai itu yang sangat ringan dan mudah dimengerti (walau bahasanya Inggris). Saya memang tak pernah mencari tip trik menulis di internet. Saya sengaja karena ingin membentuk style menulis saya sendiri dengan meminimalkan pengaruh dari luar. Namun insya Allah inilah tip trik dari saya untuk Ridlo dan teman-teman yang lain. Semoga ini akan bermanfaat. Unduh PDF artikel ini di sini.

1) Frekuensi
Mulai dari mana adalah pertanyaan kita. Jawab saja enteng: frekuensi. Apa tema yang paling banyak Anda baca, itulah yang Anda tulis. Saya sendiri awal nge-blog langsung menulis tutorial juga nyatanya tidak susah. Ini akan memudahkan kita memulai.

2) Tanpa kerangka karangan
Buang semua. Lupakan teori. Tulis saja tanpa pikir-pikir.

3) Catat ide
Bawa satu lembar kertas dan pulpen ke mana saja. Pas ada ide, langsung catat. Bahkan pas baru bangun tidur (habis mimpi ide), langsung juga catat. Salah satu kesulitan pemula adalah mengingat ide bagus yang berlalu. Ya itu salahnya, nggak dicatat. Maka cobalah mencatatnya. Nanti akan berguna sekali.

4) Kerangka karangan
Kalau sudah terbiasa, ada saatnya Anda mesti menulis kerangka karangan. Ini adalah kumpulan ide yang setiapnya akan berkembang jadi 1 paragraf. Jumlah ide nantinya menjadi jumlah paragraf. Inilah kunci ketersambungan antarparagraf Anda.

5) Banyak membaca
Percaya atau tidak, gaya bahasa saya banyak terpengaruh dari buku pertama yang saya baca. Sebuah buku membuat game 3D. Sampai sekarang pengaruh itu ada. Kalau Anda juga pernah membacanya, pasti mengenali. Penekanan saya di sini adalah fleksibilitas penulisnya, bukan tata bahasa. Buat saya tata bahasa itu penting, tapi untuk orang yang ingin mengawali kepenulisan, jangan. Menulis dulu, tata bahasa belakangan. Harus berani salah ketik!

Apa kriteria tulisan yang baik? Wah, saya tak berkompeten membahasnya. Tapi menurut saya, yang seperti di http://muslim.or.id itu baik sekali baik ditinjau dari tata bahasa maupun penyampaian. Banyak-banyaklah membaca tulisan yang mampu mengungkapkan dirinya sendiri. Tandanya adalah ketika Anda baca, Anda langsung paham. Ketika Anda baca yang lain dalam tema yang sama, Anda tidak paham. Yang pertama itu berarti tulisan yang baik. Apa intinya? Tiru saja tulisan itu.

Maksud meniru di sini tentulah bukan plagiat. Masa' Anda mau bikin tulisan desain tapi yang diplagiat tentang aroma terapi? Yang ditiru adalah kebaikan tulisan itu. Maka itu kepekaan mana baik mana tidak, menjadi penting. Kembangkanlah.

Pokoknya, ini ancaman dari saya lho, kalau Anda mau menulis, tapi Anda tidak suka membaca, lupakan saja. Anda harus suka membaca buku sebelum menulis. Kalau sampai sekarang belum, lakukan. Ambil buku dan baca. Buku pemrograman Java juga tak apa. Meski cuma 1 halaman. Lalu cobalah menulis.

6) Carilah referensi
Pada semua tulisan, silakan mencari referensi sebelum menulis. Maksud referensi adalah buku atau tulisan lain yang menjadi bukti omongan Anda. Misalnya Anda bicara mengenai web, apa referensi Anda? Mana bukti Anda kalau web itu artinya demikian yang Anda jelaskan? Nah, supaya Anda punya bukti (yah memang ini bukan pengadilan, sih) silakan Anda cari referensi dulu. Nanti bisa Anda jadikan footnote[1] seperti ini biar keren. Bisa juga dengan catatan langsung seperti ini (Buku Anu Bab III halaman 234). Bila tiada waktu, tulis dulu. Referensi juga bisa dicari nanti. Pasti keren. Siapa di antara Anda yang enggan tulisannya jadi keren?

7) Satukan inti
Biasanya kita menulis dengan satu inti pada banyak paragraf. Yang baik, satu inti dalam satu paragraf. Misalnya menulis dengan judul Memperkenalkan Download Manager dengan ide paragraf apa itu download. Ya dalam satu paragraf itu, selesaikan membahas download. Usahakan tidak meluber ke paragraf lain pembahasannya. Baru di paragraf lain Anda membahas yang lain sesuai judul. Yah semisal apa saja jenis download manager, penjabaran satu per satu, dan sebagainya. Akan mudah kalau Anda sudah lakukan lalu terbiasa.

8) Tanya
Bagaimana Anda bisa menulis tanpa membaca? Bagaimana saya menjelaskan tanpa contoh? Bagaimana kita mau tulisan kita dibaca tanpa menjadikannya layak dibaca? Seperti itulah penekanan dalam penulisan. Tarik perhatian pembaca Anda dengan pertanyaan. Bikin pertanyaan yang menggelegar. Jadikan pembaca tersentak. Dia akan meneruskan baca hingga akhir. Tapi tentu sebaiknya jangan mengisi 1 paragraf dengan banyak tanya. Bisa Anda variasikan di seluruh tulisan. Ini akan menambah pikiran kita akan apa yang harus kita tulis.

9) Santai
Kadang terlupakan. Kadang kita tak tahu menulis itu semestinya nyantai. Saya sering menulis sambil tiduran. Tulisan ini saya selesaikan sambil tiduran. Rileks saja. Yang paling rileks mestinya pikiran kita, badan biar kaku. Kalau sudah rileks, menulis jadi lebih mudah. Dan alhamdulillah ada saja tulisan yang terselesaikan dengan nyantai ini.

10) Teman yang jujur
Punya teman yang jujur itu bagus sekali. Saya merekomendasikannya. Milikilah teman yang jujur. Katakan saya menulis. Dia akan membaca dan menunjukkan mana yang tidak enak pada tulisan Anda. Jangan sungkan memperlihatkan tulisan. Dia akan jadi editor terbaik Anda. Dan kalau Anda memilikinya, walau satu, jangan Anda lepaskan.

11) Sisihkan waktu
Terakhir, akan banyak waktu yang terpakai untuk menulis. Karena kita akan melupakannya, siap-siap. Kok bisa? Karena menulis itu sangat menyenangkan. Saya kasih PR, deh. Silakan menulis 2 tulisan bebas hari ini juga. Harus dengan 2 judul yang berbeda. Nanti kalau selesai, Anda baca sendiri. Bagaimana kesan Anda? Perlihatkan kepada teman Anda yang jujur. Bagaimana kesan dia? Rasakan kesenangannya.

Tentu tulisan ini tidak lepas dari kesalahan. Ketersambungan antarparagraf itu baik sekali sedangkan saya belum baik menguasainya. Ringkas dan padat, itu emas. Namun saya belum baik menanganinya. Ini hanyalah ringkasan pengalaman saya. Anda boleh menerima atau membuangnya. Ini sedikit dari yang paling sedikit. Semoga tulisan ini menambah kepuasan pembaca untuk semangat menulis. 



Diselesaikan pada 23 September 2012
Ade Malsasa Akbar


______________
1 Ini footnote.

5 comments:

  1. Wah ini to kuncinya menulis..
    Sy kadang bingung harus menulis dr mana dan apa.
    Ini info yg bagus kawan..trimakasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anda keliru, Mas. Bukan yang saya tuliskan itu yang kunci, melainkan apa yang ada pada diri Anda itulah kuncinya. Tulisan saya ini tidak sepenuhnya benar :)

      Terima kasih telah berkunnjung.

      Delete
  2. mas malsasa, sungguh bahasanya keren sekali. terus terang saya sangat suka dengan gaya bahasa mas malsasa di tiap tulisan mas:D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, tentunya mas perlu membaca tulisan Ivan Lanin dan teman-teman dari bahtera.org atau romeltea.com. Pasti nanti baru terasa tulisan saya belum seberat bulu :)

      Delete
  3. Saya suka berkunjung ke blog mas ade hanya untuk membaca sesuatu yang baru, kepengen punya blog juga dan membuat tulisan seperti mas. dengan gaya bahasa yang simple dan mudah dimengerti dan tentunya insya ALLAH tidak keluar dari norma islami, terus berbagi ilmu mas ade, jazakallah katsiran...

    ReplyDelete

Blog saya dofollow. Silakan berkomentar dengan akhlak yang mulia. Usahakan berkomentar dengan bahasa yang cantik jangan yang singkatan.