Monday, August 27, 2012

Menginstal WordPress di Komputer Sendiri (Blogging Offline)


Tulisan ini adalah editan dari esai dengan judul yang sama dari blog lama saya.



Blogging telah menjadi tren kini. Banyak yang telah mengenal internet memiliki blog. Blog adalah sarana komunikasi yang begitu mudah dan mengasyikkan, dan yang paling asyik adalah tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk memilikinya. Bagi Anda yang belum pernah membuat blog sendiri, sebaiknya mencoba dulu dengan layanan blog gratisan. Contoh yang sangat bagus untuk ini adalah WordPress. WordPress menawarkan berbagai fitur dan kemudahan yang sangat berlimpah untuk pemula. Dirinya juga memiliki komunitas yang sangat besar di seluruh dunia. Biasanya orang yang ingin membuat blog akan pergi ke WordPress.com untuk registrasi kemudian membuat blog. Tidak ada salahnya memang, namun bagi orang yang kantungnya tipis (seperti penulis) akan sangat banyak kehilangan uang untuk biaya internet. Anda yang ingin membuat blog tidak perlu belajar secara langsung di internet, bawa pulang saja WordPress ke komputer Anda di rumah.

Sebelum menginstall WordPress di komputer, jadikan dulu komputer Anda sebagai web server. Dan jangan lupa Anda haruslah mempunyai WordPress-nya. Web server yang akan kita gunakan adalah Apache Web Server, dengan bahasa pemrograman PHP serta database MySQL. Trio ini dapat Anda peroleh dalam satu paket bernama XAMPP yang bisa diperoleh dari (http://apachefriends.org/en/xampp.html). Ketiganya dibutuhkan untuk menjadikan komputer Anda sebagai server yang menampung WordPress nantinya. Oh. Iya! Jangan lupa Anda harus menyiapkan web browser untuk membuka duet PHP-MySQL dan menjalankan WordPress. Di sini saya menggunakan Mozilla Firefox 3.0, tetapi Anda bisa juga menggunakan web browser lain seperti Opera atau IE. WordPress bisa Anda peroleh dari WordPress.org (bedakan dari WordPress.com) Ketika tutorial ini dibuat, penulis menggunakan WordPress 2.6.5. Anda yang memperoleh Wordpress yang lebih baru atau lawas juga masih bisa mengikuti, karena langkah-langkahnya sama kok! Oke, kalau semuanya sudah beres mari kita mulai!

Menginstal XAMPP
1. Instal dulu XAMPP dengan klik ganda file installer-nya. Pada pilihan Services Section, pilih semuanya.


2. Kemudian setelah selesai, jalankan XAMPP Control Panel. Aktifkan service Apache dan MySQL.


3. Mari kita lihat hasilnya. Buka web browser, ketikkan http://localhost dan akan terlihat halaman utama XAMPP. Pilihlah English sebagai bahasa utama.



Mengkonfigurasi XAMPP untuk WordPress

1. Amankan database Anda dengan membuat username dan password dulu. Masuk ke http://localhost/security/index.php . Username dan password ini akan berguna untuk informasi file “wp-config.php” pada WordPress yang akan kita modifikasi. Untuk mudahnya, isikan saja password “123” karena kita hanya akan bekerja offline.

2. Masuk ke halaman buat database baru (http://localhost/phpmyadmin/) dengan klik pada phpMyAdmin.

3. Buat sebuah database baru dengan mengisikan “WordPress” pada box Create New Database.

4. Klik create dan sebuah database telah tercipta.


Mengapa kita membuat database? Karena database ini akan dipakai oleh WordPress untuk menyimpan data-data dan konfigurasinya. Jadi harus dibuat untuk mengorganisirnya. Anda dapat melihat perubahan pada combo box databases, di situ ada sebuah database baru bernama “WordPress”. Ingat-ingat nama database, username dan password tadi, karena dibutuhkan saat kita memodifikasi file wp-config. Kalau perlu, catat!



Menginstall WordPress
1. Ekstrak folder WordPress ke direktori htdocs tempat Anda menginstall XAMPP. Ingat, masukkan di folder ‘htdocs’. Gunakan aplikasi kompresi seperti IzArc atau WinZIP.

2. Sekarang, mari kita modifikasi wp-config.php. Perlu diketahui bahwa tidak ada file bernama seperti itu. Carilah file bernama “wp-config-sample.php” di direktori WordPress yang telah Anda ekstrak. Buka dengan aplikasi text editor seperti Notepad atau yang lain. Sebagai contoh, saya memakai IDE Bloodshed Dev C++ untuk mengeditnya. Tidak perlu bingung, semuanya sama saja.


3. Yang perlu diedit hanyalah nama database, username-nya database, dan password-nya. Yang lainnya tidak perlu diperhatikan. Gantilah DB_NAME dengan ‘WordPress’ (karena tadi kita memberi nama begitu pada database untuk ini), ganti DB_USERNAME dengan ‘root’, dan terakhir ganti DB_PASSWORD dengan ‘123′. Oke, simpan di direktori itu juga dengan nama “wp-config.php” dan konfigurasi selesai.

4. Instal WordPress dengan mengetikkan alamat http://localhost/wordpress pada browser. Oke, halaman instalasi akan muncul. Anda akan diminta mengisikan nama blog dan alamat e-mail Anda. Turuti saja.

5. Kemudian engine akan meng-generate username dan password secara random. Catat data penting itu.


6. Nah, saatnya login. Masuklah dengan memakai data login tadi, dan ya! WordPress telah menjadi milik Anda sepenuhnya. Mulailah berlatih blogging sekarang!!


Mulai Blogging

Begitu Anda mengklik tombol login, halaman dashboard akan menyapa Anda. Perhatikan bahwa tampilannya tidaklah berbeda jauh dari blog yang ada di WordPress.com. Ya, karena websitenya memang menggunakan engine ini. Kini mari kita berlatih membuat sebuah tulisan. Klik Write, dan mulailah menulis.


Tentukan judul, lalu isi tulisan Anda. Berikan tag untuk tulisan Anda. Tag adalah label untuk memudahkan search engine mengindeks dan mengategorikan tulisan Anda. Tag yang baik adalah tag yang menggambarkan isi tulisan. Jika tag yang Anda beri bagus, orang yang mencari artikel yang sesuai dengan yang Anda tulis akan berkesempatan memperoleh tulisan Anda. Apalagi jika tulisan Anda menempati urutan teratas hasil cari search engine, wah enak deh! Blog Anda akan cepat terkenal!


Berikan kategori yang jelas untuk blog Anda. Misalnya Anda membuat blog tentang komputer, Anda bisa membuat kategori seperti Windows XP, Windows Vista, Hardware, Processor, VGA, Linux, Jaringan dan lain sebagainya. Masukkan tiap post yang Anda buat ke kategori yang sesuai dengan temanya. Ini akan mempermudah pengunjung dalam memilah post yang paling ingin mereka cari di blog Anda.


Sudah? Terbitkanlah dengan mengklik tombol Publish. Anda bisa mengatur tanggal posting Anda melalui link Edit pada Published On. Anda bisa mengedit waktu diterbitkannya tulisan Anda. Jadi meskipun Anda terbitkan sekarang, tetapi tanggal terbitnya bisa sebelumnya ataupun sesudahnya.

Lihatlah hasil tulisan Anda dengan mengklik kanan pada View Site dan pilih Open Link in New Tab. Blog Anda dapat dilihat pada sebuah tab baru. Inilah mengapa saya memakai Firefox. Bagaimana? Senang? Tanpa diajari siapapun, hanya berbekal sebuah tulisan, Anda sudah bisa melakukan offline blogging secara gratis. Kini Anda sudah masuk ke kelas blogging di sekolah otodidak.


Penutup
Kemudahan telah berada di depan mata Anda. Kini Anda dapat berlatih blogging secara offline tanpa menghabiskan uang untuk biaya warnet. Dengan berlatih begini, Anda akan siap menghadapi blogging yang sebenarnya, ketika semua konfigurasi database, pemrograman, CMS-nya, upload, dan semuanya dilakukan sendiri. Anda akan mengetahui, paling tidak, cara membuat database baru. Dengan mengikuti tutorial ini, saya berharap Anda akan mampu mengelola resource dengan benar dan hemat. Manfaatkan semua waktu dan sumber daya yang ada sebaik mungkin. Ketika Anda telah menjadi semakin mahir, profesi full time blogger dapat saja tercapai. Dengan membiasakan diri offline blogging, Anda tidak akan merasa canggung ketika melakukan blogging yang sesungguhnya.
Sedikit cerita, penulis merasa senang sekali ketika pertama kali menginstall WordPress di PC lewat XAMPP. Rasa kantuk itu hilang kembali, sama seperti ketika baru pertama mencoba Ubuntu dan Narrator. Pertama kali mencoba, saya berbekal WordPress versi 2.1. Kemudian setelah dua hari, saya mengunduh versi 2.6.5 dari internet lalu mencobanya.

Menurut saya pribadi, instalasi ini sebenarnya sangatlah sederhana. Jadikan PC sebagai web server (XAMPP), masukkan WordPress ke direktori ‘htdocs’, ubah konfigurasi ‘wp-config.php’, dan semua selesai. Blogging hanya berjarak beberapa klik saja. Dengan melakukan ini, saya menjadi tahu bahwa sebenarnya untuk berpindah dari satu link ke link lain di WordPress ternyata membutuhkan waktu yang relatif lama. Kurang lebih dua detik. Jauh dari perkiraan saya bahwa jika koneksi internet yang sangat cepat, pindah halaman tulis ke setting pasti tidak sampai satu detik. Padahal Wordpress-nya tidak dijalankan online, berjalan sepenuhnya di PC lokal. Kesimpulan sederhananya, kalau di PC aja lambat gini, apalagi di internet? Hehehe ini cuma sekedar hipotesis guyonan. Jangan dipikirkan, mari ambil saja hikmahnya.

Penulis berharap tutorial ini berguna bagi siapa pun yang baca. Semoga Anda bisa menggunakan semua ini sebaik mungkin. Mulai saat ini, belajar internet tidak harus selalu terhubung ke jaringan. Kita bisa melakukannya secara lokal, asalkan tahu caranya. Tak ada sesuatu yang sulit asalkan kita mau mencoba. Ada komentar? Pertanyaan? Silakan berkomentar. Oke, tak ada kata lain yang patut diucap selain alhamdulillah. Semoga manfaat, dan selamat belajar!



Regards, Restava

No comments:

Post a Comment

Blog saya dofollow. Silakan berkomentar dengan akhlak yang mulia. Usahakan berkomentar dengan bahasa yang cantik jangan yang singkatan.